Rabu, 02 Oktober 2013

Apa itu Sneakers?

Sepatu yang terbuat dari sol karet dan bagian atas berbahan kanvas, atau yang populer disebut sneakers, dulu hanya dikenakan untuk olahraga. Namun, seiring dengan perkembangan mode yang juga terjadi di dunia olahraga, model dan fungsi sneakers kian beragam.

Banyak orang mengenal sneakers sebagai sepatu olahraga yang bergaya kasual dan ringan hingga bisa dipakai sehari-hari meski sebenarnya sneakers merupakan salah satu slang untuk menyebut sepatu olahraga. Nama lainnya adalah trainerskicks, plimsolls, takkies, dan keds. Istilah terakhir ini sebenarnya merupakan salah satu mereksneakers dari Amerika Serikat yang sudah ada sejak tahun 1916.

Selain Keds, ada Converse yang lahir tahun 1908, yang kemudian terkenal dengan produk sepatu basket Charles ”Chuck” Taylor. Nama tersebut diambil dari nama seorang pemain basket yang kemudian menjadi duta untuk mempromosikan Converse.

Pada perkembangannya, bagian atas sepatu tak hanya dibuat dari kanvas, tetapi juga dari bahan lain, seperti kulit, yang membuat penampilan sneakers lebih berkelas.
Namun, jauh sebelum kedua merek asal Amerika Serikat tersebut muncul, sebuah tulisan di New York Times edisi 21 Maret 2010 menyebutkan bahwa sepatu dengan sol dari karet dan bagian atas dari kanvas sudah dibuat sejak tahun 1830 di Inggris. Saat itu, penciptanya adalah sebuah produsen karet bernama Liverpool Rubber Company, yang pada perkembangannya dikenal dengan nama Dunlop.

Seiring dengan bermunculannya produsen peralatan olahraga, semakin beragam pula pilihan sneakers bagi konsumen. Adidas yang didirikan seseorang berkebangsaan Jerman, Adolf ”Adi” Dassler, tahun 1924 memiliki Adidas Original yang punya banyak koleksisneakers, dalam arti sepatu yang bergaya kasual.

Adidas Original ini memiliki desain yang lebih modis dibandingkan Adidas Performance yang mengutamakan teknologi untuk kepentingan berolahraga.

Untuk mereka yang menyukai model-model klasik, Adidas Original memiliki desain yang terinspirasi dari sepatu lama yang menjadi ikon Adidas pada zamannya. Sneakers Stan Smith, misalnya, terinspirasi dari sepatu tenis yang dipakai Smith, petenis yang berjaya pada tahun 1970-an.

Selain itu, ada Super Star yang inspirasinya berasal dari sepatu basket. Berbeda dengan sepatu basket sekarang yang menutup kaki hingga engkel, sepatu basket yang menginspirasi Super Star memiliki bagian atas yang rendah.

Inspirasi
Ada pula sepatu Beckenbauer yang terinspirasi dari sepatu sepak bola yang pernah dipakai bintang sepak bola asal Jerman tersebut. ”Sudah pasti ada perubahan yang dilakukan dari aslinya, terutama untuk sepatu sepak bola. Perubahan dilakukan pada sol bawah dan tengah supaya lebih bergaya kasual. Sepatu-sepatu seperti ini memiliki penampilan yang terinspirasi dari sepatu olahraga, tetapi mempunyai fungsi yang berbeda, yaitu sepatu untuk gaya,” kata Brand Communication Manager Adidas Indonesia Monica Ang.

Adidas Original juga memiliki produk-produk yang didesain oleh perancang mode, di antaranya oleh desainer terkenal Amerika Serikat, Jeremy Scott. Sentuhan seorang desainer untuk sneakers ini menghasilkan sepatu-sepatu dengan desain yang unik, seperti yang bergaya bots atau yang diberi sayap.

Monica mengatakan, saat ini Adidas juga menggaet David Beckham untuk ikut merancang produk-produk Adidas Original. Beckham, yang selama ini lebih difokuskan di Adidas Performance, dinilai bisa memunculkan tren yang disukai para konsumen, terutama dari anak-anak muda.

Dipakai ibu negara
Makin beragamnya model, warna, dan material sneakers membuat sepatu ini bisa dipakai untuk berbagai kegiatan dan oleh siapa pun. Hampir setiap produsen yang membuatsneakers memiliki model yang dikhususkan untuk anak-anak.

Penciptanya juga tak hanya produsen perlengkapan olahraga. Rumah mode di Paris, Lanvin, pernah merancang sneakers untuk Michelle Obama pada acara amal yang diselenggarakan di Washington DC, April 2009. Seperti diberitakan www.telegraph.co.uk,sneakers yang dipakai ibu negara Amerika Serikat ini terbuat dari bahan suede yang menggabungkan warna abu-abu untuk bagian yang menutupi punggung kaki dan merah muda metalik di bagian depan.

Sepatu seharga 540 dollar Amerika Serikat tersebut dipadukan dengan celana capri dan kardigan yang dibeli dari High Street, toko favoritnya.

Selain dari bahan suede, saat itu Lanvin membuat desain serupa dari bahan denim dan satin serta menjadi favorit pencinta mode di sepanjang musim semi.

Sneakers dengan berbagai gayanya, sederhana ataupun rumit, putih ataupun warna-warni, sudah mengalami transformasi dari fungsinya di awal sebagai sepatu olahraga. Kini, orang bisa memakai sneakers untuk tujuan apa pun.

Sumber : Kompas Cetak

1 komentar:

  1. terimakasih artikelnya sangat membatu saya untuk mecari berbagai gaya yang saya inginkan.

    ST3 Telkom

    BalasHapus